Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Pandemi Covid-19, Risma Minta Pekerja Sosial Pererat Solidaritas

 


Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menginstruksikan agar para pekerja sosial (Peksos) berkontribusi nyata dalam penanganan berbagai tantangan kesejahteraan sosial sebagai dampak pandemi Covid-19. Risma mengajak para pekerja sosial dan pihak terkait memperkuat kerja sama, demi mempererat solidaritas.

“Krisis ini juga mengajarkan kepada kita bahwa secara global, kita semua terhubung dan saling mempengaruhi, menembus semua batas dan ‘kotak-kotak’ yang selama ini kita yakini sebagai suatu identitas. Mari tingkatkan kerja sama dan mempererat solidaritas,” kata Risma saat memberikan sambutan dalam peringatan ‘Hari Pekerjaan Sosial Sedunia 2021’ secara daring, di Jakarta Selasa (16/3).

Risma menuturkan, peringatan ini merupakan mandat dari International Federation of Social Workers (IFSW) bagi negara-negara dan organisasi anggotanya, terutama pada para peksos di seluruh dunia untuk menyuarakan dan mempromosikan isu-isu penting tentang kemanusiaan setiap tahun.

Risma menyebut, pada tahun ini diusung oleh IFSW, tertuang dalam global agenda of social work & social development 2020-2030, adalah Ubuntu: I Am because We Are: Strengthening Social Solidarity and Global Connectedness.

Terkait dengan tema kegiatan, sambung Risma, Ubuntu bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia. Dia meyakini meski berada di seberang lautan Afrika, sebagai makhluk sosial bisa berbagi nilai-nilai yang sama.

“Kita mempunyai nilai-nilai filosofi dalam budaya kita, kita kenal istilah Bhinneka Tunggal Ika, gotong royong, tepo seliro, musyawarah dalam mufakat, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, ada lagi Pela Gandong dan lain-lainnya. Semua makananya merupakan ikatan persatuan yang saling mengangkat saudara, solidaritas sosial dan masih banyak lagi filosofi-filosofi hidup orang Indonesia yang sangat beragam,” ucap Risma.

Mantan Wali Kota Surabaya ini menuturkan, yang paling utama, bagaimana dasar negara Pancasila yang secara nyata menggambarkan filosofi bangsa Indonesia. Dia menegaskan, sudah seharusnya setiap silanya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya khawatir, lunturnya pemahaman nilai-nilai Pancasila akan mengancam keberlangsungan hidup kita sebagai Bangsa Indonesia,” ujar Risma.

Sejalan dengan hal itu, Risma juga menegaskan keseriusan pemerintah dalam penanganan pandemi, yakni dengan dimulainya tahapan vaksinasi.

“Program vaksinasi mendatangkan harapan baru, semangat baru bahwa kita mampu pulih, kita mampu bangkit dan bergerak maju lagi mencapai masyarakat yang adil dan sejahtera. Namun kita tidak boleh lengah, vaksin bukanlah pertanda pandemi usai segera,” ucap Risma.

Kewaspadaan juga tetap dijaga dengan protokol kesehatan. Menurutnya, pekerja sosial harus mampu mengambil peran untuk berkontribusi dalam mengatasi kesenjangan, dalam layanan kesejahteraan sosial dengan mempertimbangkan ketidakmerataan akses teknologi komunikasi.

“Pekerja sosial dituntut untuk menunjukkan inisiatif dan ide-ide baru agar tetap mampu memberikan layanan terbaik bagi yang membutuhkan dengan mengedepankan prinsip keamanan dan keselamatan,” pungkas Risma.


Posting Komentar

0 Komentar